Bengkulu Utara ( Humas) - Acara sungkeman dan cuci kaki orang tua siswa kepada kedua orang tua mereka mewarnai kegiatan pengukuhan dan perpisahan kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 03 Bengkulu Utara Tahun Pelajaran 2023 -2024, Dihalaman utama madrasah. Suasana sangat khidmat karena seluruh Siswa, orang tua/Wali siswa dan undangan yang hadir meneteskan air mata haru, apalagi mendengar teks puisi dan do’a –do’a  yang dibacakan salah seorang Guru Soviatul Fitri, S.Pd MTSN 03 Bengkulu Utara yang sangat menyentuh.

Kepala Kemenag Bengkulu Utara, Dr. H. Nopian Gustari, S.Pd.I.,M.Pd.I yang turut menyaksikan prosesi sungkeman tersebut, memberikan apresiasi kepada pihak madrasah yang telah menggelar kegiatan ini untuk yang pertama kalinya di dalam dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara.

"Terima kasiih dan apresiasi yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Kepala Madrasah beserta seluruh jajaranya, yang telah melaksanakan dan menyelipkan prosesi sungkeman ini di tengah-tengah acara pelepasan siswa-siswi di MTsN 3 Bengkulu Utara ini" Ucap H. Nopian

"Tentunya, prosesi sungkeman dalam acara pelepasan siswa-siswi madrasah ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan di Bengkulu Utara selama saya menjabat sebagai Kepala Kemenag Bengkulu Utara, dan saya berharap hal ini dapat menjadi inspirasi bagi madrasah lainya yang ada di Bengkulu Utara" Ucapnya lagi

Sementara itu, Kepala Madrasah(Kamad) Ayatur Rahmi, S.Pd.I, dalam sambutannya mengatakan, sungkeman dan cuci kaki kepada orang tua atau wali siswa tersebut merupakan salah satu acara inti dan perdana  dalam pengukuhan dan perpisahan siswa kelas IX yang akan meninggalkan MTSN 03 Bengkulu Utara pada  akhir tahun pelajaran. “Acara sungkeman bukan ceremonial cium tangan orang tua saja tapi lebih dari itu supaya siswa  tahu dan bisa mengingat perjuangan orang tua mereka sehingga sampai dengan keadaan sekarang ini, ungkapnya.              .            

Insya Allah acara ini posesi ini akan kami lakukan berpariasi atau dimodipikasi tidak hanya sungkeman dan cuci kaki orang tua saja, tambahnya. Sementara ketua panitia juga menambahkan dua hari sebelum acara sungkeman dan cuci kaki orang tua siswa kami sangat mengharapkan siswa kelas IX agar menghadirkan walinya adalah orang tua kandung sendiri pada saat prosesi sungkeman dan cuci kaki orang tua diminta bersimpuh dipangkuan ibu atau ayahnya yang bisa hadir.

“ Dengan hadirnya ibu dan ayah siswa maka sesuai dengan teks puisi sungkeman dan cuci kaki orang tua  yang sudah dipersiapkan panitia karna banyak mengandung do’a - do’a kepada orang tua mereka, sehingga seolah – olah para siswalah yang mendo’akan orang tuanya”, tambah pak Tri. Salah seorang wali siswa dari Ahaddy Hanstian Yudhonugroho, mengaku sangat terharu dengan acara sungkeman dan cuci kaki orang tua, ditambah dengan do’a yang menyentuh.” Ibu Enti Noviarti, S.Pd dan bersama beberapa orang tua siswa kelas IX merespon baik atas acara sungkeman dan cuci kaki orang tua memberikan rasa haru dan kesan yang luar biasa atas prosesi tersebut.

Saya selalu mengaminkan do’a yang dibacakan guru tadi , semoga dikabulkan Allah SWT anak kami menjadi sholeh dan sholehah”, aku  Enti Noviarti, S.Pd sambil sedikit menyeka air matanya.